Sabtu, 17 April 2010

Fisiologi sistem Perkemihan


FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN

Sistem Perkemihan Terdiri Dari :
1. Ginjal
      Ginjal mempunyai beberapa fungsi yang diantaranya :
a.       Mempertahankan suasana keseimbangan cairan. Jika air dalam tubuh dalam keadaan lebih, ginjal akan mengekskresikannya dalam bentuk urine. Sedangkan jika kekurangan air (kelebihan keringat) urine yang diekskresikan ginjal berkurang dan konsentrasinya pekat, sehingga susunan dan volume cairan tubuh dapat dipertahamkan.
b.      Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa cairan tubuh. Kadar tersebut tergantung dari apa yang dimakan. Campuran makanan akan membuat pH urine bersifat asam. Apabila banyak makan sayur-sayuran maka urine akan bersifat basa. pH urine bervariasi antara 4,8 – 8,2. Ginjal mengekskresi urine sesuai dengan perubahan pH darah.
c.       Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme (urea, asam urat, kreatinin) zat-zat toksik, obat-obatan, hasil metabolisme hemoglobin dan bahan kimia asing (pestisida).
d.      Membantu membentuk eritrosit dengan menghasilkan eritropoeti.
e.       Berperan dalam membantu mengisi massa tulang dengan cara memproduksi vitamin D. Dalam ginjal juga terjadi aktivitas pembentukan urin yang dilaksanakan oleh netron.

2. Ureter
      Dengan gerak peristaltik ureter mendorong urine menuju vesica urinaria. Banyaknya urine yang masuk ke dalam vesica urinaria adalah 1 – 5 tetes/menit. Dalam ureter bisa terjadi penyumbatan bila : Tertekuk, tertekar dari luar, dan adanya batu. Penyumbatan tersebut bisa menimbulkan akumulasi urine dalam pyelum sehingga menimbulkan infeksi.

3. Vesica Urinaria
      Rangsangan berkemih muncul bila :
·        Volume urine sudah mencapai 300 cc. Pada saat itu musculus detrusor kontraksi (mengkerut) dan musculus sphincter relaksasi (mengendor). Rangsangan ini dikontrol oleh pusat refleks dari sistem saraf autonom sacralis.
·        Pikiran mendapat stress. Stress pikiran akan menimbilkan musculuc detrusor relaksasi dan musculus sphinter kontraksi. Rangsangan ini dikontrol oleh cortex motorik cerebri. Pusat kontrol ini tidak dapat bekerja di bawah kemauan kita bila :
a.       Sedang dilakukan anesthesi umum.
b.      Terdapat paralyse (kelumpuhan)
c.       Terputusnya medula spinalis diatas regio sacralis

4. Uretra
      Pada lai-laki uretra berjalan berkelok-kelok melalui tengah-tengah prostat kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis kebagian penis penjangnya ± 20 cm.
      Uretra pada laki-laki terdiri dari :
1.      Uretra Prostatia
2.      Uretra Membranosa
3.      Uretra Kavernosa
      Lapisan uretra laki-laki terdiri dari lapisan mukosa (lapisan paling dalam) dan lapisan submukosa.
      Uretra pada wanita, terletak di belakang simfisis pubis berjalan miring sedikit ke arah atas, panjangnya ± 3 – 4 cm
      Lapisan uretra pada wanita terdiri dari :
1.      Tunika Muskularis (sebelah luar)
2.      Spongeosa, merupakan pleksus dari vena-vena
3.      Mukosa
      Muara uretra pada wanita terletak di sebelah atas vagina (antara klitoris dan vagina) dan uretra disini hanya sebagai saluran ekresi.







Tidak ada komentar:

Komentar


Namamu
emailmu
JudulPesanmu
Pesanmu
Image Verification
captcha
Please enter the text from the image:
[ Refresh Image ] [ What's This? ]

Powered byEMF Email Forms