BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu tujuan UUD 1945 adalah memajukan kesejahteraan umum. Hal itu dapat dicapai jika salah satu aspeknya terpenuhi seperti aspek kesehatan yang sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup seseorang. Negara yang sehat akan terbentuk jika di awali dari masyarakatnya yang peduli terhadap kesehatan. Kesehatan merupakan tanggung jawab seluruh individu yang ada di negara tersebut. Kesehatan dipengaruhi oleh berbagai aspek dalam kehidupan seperti perilaku, sosial ekonomi, pendidikan, dll.
Salah satu yang besar pengaruhnya adalah faktor perilaku. Perilaku masyarakat pada zaman sekarang ini tidak mempedulikan kesehatan padahal mereka mengetahui pentingnya kesehatan. Hal tersebut akan berdampak pada kelangsungan masyarakat tersebut, diantaranya akan menimbulkan berbagai macam penyakit, seperti diare dan cacar.
Seperti yang terjadi di desa Binakarya dimana perilaku masyarakatnya sering membuang sampah ke sungai sehingga menimbulkan penyakit cacar air yang menyerang masyarakat sekitar.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan sehingga tercipta derajat kesehatan yang optimal di Desa Binakarya
1.2.1 Tujuan Khusus
• Agar masyarakat Desa Binakarya dapat mamahami dan mengetahui tentang pentingnya kesehatan.
• Agar masyarakat dapat berperan serta aktif dalam mencegah penyakit cacar air.
1.3 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Terdiri dari latar belakang masalah, tujuan meliputi tujuan umum dan tujuan khusus serta sistematika penulisan
BAB II PEMBAHASAN
Terdiri dari gambaran umum Desa Binakarya, faktor yang mendukung dan merugikan kesehatan, rencana kegiatan meliputi visi, misi, strategi, sasaran dan tujuan rencana penyuluhan yang terdiri dari topik, waktu, sasaran, tempat, tujuan umum dan khusus, materi, metode, media, dan evaluasi.
BAB III PENUTUP
Terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Gambaran Umum Desa
2.1.1 Identitas Desa
1. Nama Desa : Binakarya
2. Luas desa : 372.493 Ha
Fasilitas Umum : 23.987 Ha
Luas Perkebunan : 157.197 Ha
Luas Pemukiman : 21.624 Ha
Luas Sawah : 169.685 Ha
3. Batas Desa :
Sebelah Barat : Desa Banyuresmi
Sebelah Timur : Desa Cimanuk
Sebelah Utara : Desa Dangder
Sebelah Selatan : Desa Bagendit
Desa Binakarya terdiri dari 3 Wilayah.
1. Wilayah I terdiri dari :
Jumlah Penduduk/jiwa
a. Balakapas 833
b. Barukapas 96
c. Ranca Ucing 413
d. Saar Lega 262
2. Wilayah II terdiri dari :
a. Panjulu 741
b. Ranca Dadap 346
c. Taneh Berem 625
d. Legok PR 180
3. Wilayah III terdiri dari:
a. Pesir Kaliki 235
b. Babakan Waru 382
c. Watuga Teguh 524
d. Waruga Hilir 303
Jarak dan lama tempuh :
1. Ke Kecamatan : 2,5 km/10 menit
2. Ke Kabupaten : 15 km/60 menit
3. Provinsi : 120 km/3,5 jam
4. Jakarta : 200 km/5 jam
5. Ke Puskesmas : ± 2,5 km/10 menit
2.1.2 Struktur Penduduk
Jumlah penduduk : 5363 jiwa
a. Laki-laki : 2632 jiwa
b. Perempuan : 2731 jiwa
c. Jumlah KK : 1417 KK
Tenaga Kerja
Penduduk usia 15 – 60 tahun : 2300 jiwa
Ibu RT : 900 jiwa
Penduduk masih sekolah : 1000 jiwa
2.1.3 Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk Desa Binakarya sebagian besar adalah sebagai petani yaitu sekitar 448 jiwa, terbanyak kedua sebagai wiraswasta yaitu sekitar 370 jiwa sisanya buruh tani 43 jiwa, PNS 30 jiwa, pegawai swasta 30 jiwa, TNI/Polri 6 jiwa. Jika musim kering petani banyak yang berurbanisasi
2.1.4 Pendidikan
TK : 3 buah
SD/ MI : 4 buah
SMP/ MTS : 1 buah
SMA/ MA : -
2.2 Faktor Yang Mendukung dan Merugikan Masyarakat
2.2.1 Faktor yang mendukung
1. Tersedianya balai pengobatan serta puskesmas yang mudah dijangkau oleh masyarakat Desa Binakarya.
2. Tersedianya jamban keluarga di setiap RT/RW.
3. Tersedianya posyandu di masing-masing RT/RW.
4. Terdapat bidan dan mantri.
5. Adanya kegiatan-kegiatan lembaga di Desa.
2.2.2 Faktor yang merugikan kesehatan
1. Tidak tersedianya tempat pembuangan sampah akhir.
2. Kurang memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan.
3. Perilaku masyarakat yang membuang sampah sembarangan.
Adapun masalah yang ada di Desa Binakarya adalah :
Perilaku masyarakat yang membuang sampah ke sungai karena keterbatasan tempat pembuangan sampah, sehingga terdapat masyarakat yang terjangkit penyakit cacar air.
2.3 Rencana Kegiatan
2.3.1 Visi
Menciptakan lingkungan dan gaya hidup yang sehat dan bersih, demi terciptanya lingkungan yang sehat, maka bekerjasama membuat pembuangan sampah yang khusus, yang dapat berpengaruh terhadap masyarakat.
2.3.2 Misi
• Menyelenggarakan program pendidikan kesehatan dan memberikan gambaran tentang penyakit cacar air.
• Bekerjasama dengan tokoh masyarakat membangun dan mengembangkan serta mempergunakan fasilitas kesehatan.
2.3.3 Strategi
Untuk menangani masalah penyakit cacar di Desa Binakarya diberikan strategi seperti:
• Memberikan penyuluhan/ pendidikan tentang cacar air.
• Menjelaskan cara pencegahan penyakit cacar air.
• Memberikan arahan kepada masyarakat agar dapat merubah gaya hidup menjadi lebih baik untuk memperhatikan kesehatan.
2.3.4 Sasaran
Sasaran rencana kegiatan ini diberikan kepada masyarakat Desa Binakarya dengan mengumpulkan perwakilan dari setiap anggota kepala keluarga di setiap Desa tersebut.
2.3.5 Tujuan
• Agar masyarakat lebih mengerti serta memahami tentang penyakit cacar air.
• Agar masyarakat mampu dan mau melaksanakan gaya hidup sehat dan bersih dari lingkungan yang kotor dan jauh dari penyakit.
• Agar masyarakat lebih menjaga kesehatan.
2.4 Rencana Penyuluhan / Satuan Penyuluhan
1. Topik : Pentingnya menjaga kesehatan untuk menghindari terjangkitnya penyakit cacar.
2. Hari/ tanggal : Minggu, 24 Januari 2010
3. Alokasi Waktu : 30 menit
4. Sasaran : Warga masyarakat Desa Binakarya
5. Tempat : Balai Desa/ Aula Desa
6. Tujuan :
• Umum : Setelah dilakukan penyuluhan pada masyarakat Desa Binakarya dapat memahami tentang pentingnya kesehatan lingkungan dan diri dari penyakit cacar.
• Khusus : Setelah dilakukan penyuluhan pada masyarakat desa Binakarya dapat menyebutkan kembali tentang pentingnya kebersihan lingkungan dan diri dari penyakit cacar.
7. Materi Terlampir
8. Metode
Metode yang digunakan pada saat penyuluhan yaitu ceramah dan tanya jawab.
9. Media
Memberikan gambar dan brosur tentang penyakit cacar.
10. Evaluasi
Masyarakat Desa Binakarya mengetahui dan memahami tentang penyakit cacar air dan masyarakat pun mengerti pentingnya kebersihan lingkungan dan terciptanya lingkungan yang bersih dan pola hidup yang sehat.
Masyarakat pun bekerjasama membangun membuat pembuangan sampah-sampah yang khusus demi terciptanya lingkungan yang sehat.
MATERI
A. Pengertian
Cacar adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Virus menular yang menyebabkan ruam kulit berupa sekumpulan bintik-bintik kecil yang datar maupun menonjol, lepuhan berisi cairan serta keropeng, yang menimbulkan rasa gatal.
B. Penyebab
Penyebabnya adalah virus varicella-zoster. Virus ini ditularkan melalui percikan ludah penderita atau melalui benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan dari lepuhan kulit. Penderita bisa menularkan penyakitnya mulai dari timbulnya gejala sampai lepuhan yang terakhir telah mengering. Karena itu, untuk mencegah penularan, sebaiknya penderita diisolasi (diasingkan).
Jika seseorang pernah menderita cacar ini, maka dia akan memiliki kekebalan dan tidak akan menderita cacar lagi. Tetapi virusnya bisa tetap tertidur di dalam tubuh manusia, lalu kadang menjadi aktif kembali dan menyebabkan herpes zoster.
C. Masa Perkembangan dan Gejala
Masa perkembangan penyakit cacar ini selama 10 – 20 hari. Pada anak-anak yang berusia diatas 10 tahun, gejala awalnya berupa sakit kepala, demam sedang dan rasa tidak enak badan. Gejala tersebut biasanya tidak ditemukan pada anak-anak yang lebih muda, gejala pada dewasa biasanya lebih berat. 24 – 36 jam setelah timbulnya gejala awal, muncul bintik-bintik merah datar (makula). Kemudian bintik tersebut menonjol (papula), membentuk lepuhan berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal, yang akhirnya akan mengering.
Proses ini memakan waktu selama 6-8 jam. Selanjutnya akan terbentuk bintik-bintik dan lepuhan yang baru.
Pada hari kelima, biasanya sudah tidak terbentuk lagi lepuhan yang baru, seluruh lepuhan akan mengering pada hari keenam dan menghilang dalam waktu kurang dari 20 hari. Papula di wajah, lengan dan tungkai relatif lebih sedikit; biasanya banyak ditemukan pada batang tubuh bagian atas (dada, punggung, bahu). Bintik-bintik sering ditemukan di kulit kepala. Papula di mulut cepat pecah dan membentuk luka terbuka (ulkus), yang seringkali menyebabkan gangguan menelan. Ulkus juga bisa ditemukan di kelopak mata, saluran pernafasan bagian atas, rektum dan vagina. Papula pada pita suara dan saluran pernafasan atas kadang menyebabkan gangguan pernafasan. Bisa terjadi pembengkaan kelenjar getah bening di leher bagian samping. Cacar ini jarang menyebabkan pembentukan jaringan parut, kalaupun ada, hanya berupa lekukan kecil di sekitar mata. Luka cacar ini bisa terinfeksi akibat garukan dan biasanya disebabkan oleh stafilokokus.
D. Dampak
Anak-anak biasanya sembuh dari cacar air tanpa masalah. Tetapi pada orang dewasa maupun penderita gangguan sistem kekebalan, infeksi ini bisa berat atau bahkan berakibat fatal.
Adapun komplikasi yang bisa ditemukan pada cacar air adalah:
- Pneumonia karena virus
- Peradangan jantung
- Peradangan sendi
- Peradangan hati
- Infeksi bakteri (erisipelas, pioderma, impetigo bulosa)
- Ensefalitis (infeksi otak).
E. Pengobatan
Untuk mengurangi rasa gatal dan mencegah penggarukan, sebaiknya kulit dikompres dingin. Bisa juga dioleskan losyen kalamin, antihistamin atau losyen lainnya yang mengandung mentol atau fenol.
Untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi bakteri, sebaiknya:
- kulit dicuci sesering mungkin dengan air dan sabun
- menjaga kebersihan tangan
- kuku dipotong pendek
- pakaian tetap kering dan bersih.
Kadang diberikan obat untuk mengurangi gatal (antihistamin). Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik. Jika kasusnya berat, bisa diberikan obat anti-virus asiklovir. Untuk menurunkan demam, sebaiknya gunakan asetaminofen, jangan aspirin.
Obat anti-virus boleh diberikan kepada anak yang berusia lebih dari 2 tahun. Asiklovir biasanya diberikan kepada remaja, karena pada remaja penyakit ini lebih berat. Asikloir bisa mengurangi beratnya penyakit jika diberikan dalam wakatu 24 jam setelah munculnya ruam yang pertama.
Obat anti-virus lainnya adalah vidarabin.
F. Pencegahan
1. Ikuti petunjuk tentang Kebersihan Perorangan. Dengan membiasakan diri untuk merawat kesehatan pribadi, diharapkan dampak cacak akan dapat dikurangi.
2. Selalu mencuci tangan dengan sabun setelah bangun tidur pada pagi hari, atau setelah buang air besar, dan sebelum makan.
3. Membiasakan memakai alas kaki, juga untuk anak-anak.
4. Mandikan anak-anak setiap hari dan lingungilah mereka dari gigitan kutu busuk serta serangga terbang yang menggigit. Apabila seorang anak menderita kudis, obatilah secepat mungkin
5. Jangan biarkan seorang anak yang menderita cacar dibiarkan tidur atau bermain bersama anak-anak lain. Mulailah mengobatinya ketika tanda-tanda pertama cacar muncul.
Untuk mencegah cacar air diberikan suatu vaksin. Kepada orang yang belum pernah mendapatkan vaksinasi cacar air dan memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi (misalnya penderita gangguan sistem kekebalan), bisa diberikan immunoglobulin zoster atau immunoglobulin varicella-zoster.
Vaksin varisela biasanya diberikan kepada anak yang berusia 12-18 bulan.
G. CARA HIDUP SEHAT
1. Menjaga/ membersihkan lingkungan agar tetap bersih.
2. Melaksanakan kegiatan jumsih yang sudah ada.
3. Menjaga kesehatan agar terlindung dari penyakit
4. Mempergunakan fasilitas yang ada untuk menjaga lingkungan dan kesehatan, dll.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari data yang ada pada bab sebelumnya dapat disimpulkan beberapa masalah yang ada di Desa Binakarya diantaranya perilaku masyarakat yang kurang baik seperti membuang sampah ke sungai karena tidak tersedianya tempat pembuangan sampah akhir di desa tersebut, serta terjadinya penyakit cacar yang ada di salah satu daerah di desa Binakarya.
Hal tersebut membutuhkan penyelesaian, maka dari itu harus diadakan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya perilaku hidup sehat. Penyuluhan-penyuluhan tersebut dapat dilakukan oleh tokoh masyarakat, kader-kader yang ada atau oleh petugas kesehatan setempat. Hal tersebut juga dapat dioptimalkan dengan penggunaan fasilitas kesehatan yang ada di daerah sekitar.
3.2 Saran
Masyarakat yang sehat akan terbentuk jika perilaku masyarakatnya mencerminkan perilaku hidup bersih dan sehat. Maka perlu diadakannya penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat untuk terus meningkatkan derajat kesehatan untuk menghindari terjangkitnya penyakit. Cara yang paling baik untuk menghindari terjangkitnya penyakit adalah melakukan pola hidup sehat.